Peran Kimia Dalam Kehidupan
Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin pesat, baik dalam bidang informasi, komunikasi
dan IPTEK. Ilmu kimia juga semakin berkembang secara siknifikan, ini ditandai
dengan digunakannya ilmu kimia dalam produk-produk yang dihasilkan manusia,
seperti : sabun, detergen, pasta gigi, sampo, kosmetik, obat, dan produk-produk
yang dibutuhkan lainnya. Ilmu kimia juga sangat berpengaruh dan memiliki peran
yang penting dalam perkembangan ilmu lain, seperti : geologi, pertanian,
kesehatan dan dalam menyelesaikan masalah global.
Peran ilmu kimia
untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi,
sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah
mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun
minyak bumi.
Pada bidang
pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang
terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat
menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan
tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama
dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida.
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan
- Di bidang pertanian
Ambil contoh ketika
tumbuhan membutuhkan air serta tanah yang subur. Namun dibidang pertanian
modern, telah menggunakan pupuk dan pestisida. manfaat pupuk untuk tumbuhan
ialah Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun serat Meningkatkan mutu dan
jumlah hasil yang baik. karena pupuk adalah senyawa kimia anarganik yang
dijumpai di alam atau dibuat manusia yang memiliki nilai hara langsung atau
tidak langsung bagi tanaman. Penggunaan pestisida dapat memusnahkan hama-hama,
dan meningkatkan produksi tumbuhan dengan cepat. namun dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia.
- Di bidang kedokteran
Di bidang ini banyak
dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan yang membantu penyembuhan pasien,
karena obat adalah hasil dari penelitian dibidang kimia farmasi.
- Di bidang pangan
Adanya komposisi pada
makanan, yang bermanfaat bagi manusia. penggunaan mikroorganisme/bakteri pada
makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt.
- Di bidang industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia
di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di
industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan
kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb.
dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda
gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
- Di bidang Hukum
Manfaat di bidang
hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan, dengan
begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.
- peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga
berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh
seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup,
kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup
dan krisis energi
Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar
dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari fosil. Fosil
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil
terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar
tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif,
untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat
berperan. Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir,
geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang tak terbatas.
Teknologi Biogas
Ternak-ternak di
pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang
berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak
pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan
teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan
tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan
bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan
dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber
energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak
Program Langit Biru
Program Langit Biru
artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi udara akibat dari
pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang
ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab
polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu. Jenis
dan jumlah pencemaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor jenis energi, jenis
kendaraan, umur kendaraan, ukuran mesin dan perawatan kendaraan tersebut.
Bahan Kimia dalam
Berbagai Produk
Perkembangan ilmu
kimia yang siknifikan mengakibatkan produk-produk yang dibutuhkan manusia juga
menggunakan bahan kimia. Banyak sekali produk-produk yang menggunakan bahan
kimia antara lain:
- Sabun
Sabun adalah surfaktan yang
digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya
berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah
dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama
pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan air, sabun
secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air
bersih. Di negara berkembang, detergen sintetik telah menggantikan sabun
sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
Banyak juga sabun
yang merupakan
campuran garam natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium
atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang
dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa,
menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali
yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau
dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan,
seperti minyak zaitun.
Kandungan utama sabun
adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari campuran basa dengan
minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada
beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik.
Garam mandi merupakan zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi
sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya mengandung garam-garam anorganik,
minyak esensial dan pewangi.
Sodium Lauryl Sulfate
(SLS) adalah bahan kimia berbahaya bagi kulit yang biasanya dapat ditemukan
dalam produk-produk seperti: pada pasta gigi dan sabun. Bahan kimia ini,
merupakan salah satu bahan pembersih surfaktan yang dapat mengangkat kotoran
dan noda minyak. Bahan kimia ini memiliki sifat sebagai bahan pembersih yang
sangat kuat, dan biasanya bahan kimia ini dicampur ke dalam produk pembersih
karena memiliki kemampuan untuk menghasilkan busa yang banyak.
Namun, meskipun
memiliki kemampuan yang kuat sebagai pembersih, Sodium Lauryl Sulfate (SLS) ini
jika digunakan dalam jangka waktu panjang, dapat mengakibatkan iritasi yang
tinggi pada kulit. Dan untuk jangka pendeknya mengakibatkan alergi, gatal-gatal,
kulit kering serta kemerahan. Efek samping ini dapat terlihat jelas pada orang
yang memiliki jenis kulit sensitive. Selain itu karena daya pembersihnya yang
kuat, SLS ini dapat mengangkat dan mengikis lemak yang sangat berguna bagi
kulit. Padahal lemak memiliki peran yang sangat penting bagi kulit karena dapat
melindungi kulit dari radikal bebas, sengatan sinar matahari dan juga hal-hal
yang dapat mengganggu kesehatan dan kelembaban kulit, seperti alergi dan
iritasi.
- Susu
Peneliti di London,
menemukan dalam segelas susu terdapat campuran hingga 20 macam bahan kimia.
Campuran tersebut mulai dari obat penghilang rasa sakit, antibiotik dan zat
pertumbuhan hormon.
Menggunakan tes yang
sangat sensitif, mereka menemukan sejumlah bahan kimia yang digunakan untuk
mengobati penyakit pada hewan dan manusia, dengan menggunakan sample pada sapi,
kambing, dan air susu ibu.
Dosis obat pada bahan
kima tersebut memang kecil untuk berefek pada orang yang meminumnya. Tetapi,
hasil tersebut menunjukan bagaimana bahan kimia buatan manusia sekarang
ditemukan di seluruh rantai makanan. Bahkan, jumlah tertinggi penggunaan bahan
kimia banyak ditemukan dalam susu sapi.
Para peneliti percaya
beberapa obat dan promotor pertumbuhan diberikan kepada ternak guna mendapatkan
susu melalui pakan ternak yang telah terkontaminasi. Tim peneliti Spanyol dan
Maroko menganalisis 20 sampel susu sapi yang dibeli di Spanyol dan Maroko,
bersama dengan sampel susu kambing dan air susu ibu.
Kerusakan tersebut
mereka publikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry yang
menyatakan bahwa susu sapi mengandung sisa anti-inflamasi obat asam niflumic,
asam mefenamat dan ketoprofen. Biasanya digunakan sebagai obat penghilang rasa
sakit pada hewan dan manusia.
Tidak hanya itu,
dalam susu tersebut juga mengandung hormon 17 beta estradiol, suatu bentuk
estrogen hormon seks. Hormon terdeteksi pada tiga sepersejuta gram dalam setiap
kilogram susu, sedangkan dosis tertinggi asam niflumic kurang dari sepersejuta
gram per kilogram susu. Namun, para ilmuwan, yang dipimpin oleh Dr Evaristo
Ballesteros, dari University of Jaen di Spanyol, mengatakan,”teknik mereka bisa
digunakan untuk memeriksa keselamatan makanan jenis lain”.
- Garam Dapur
Natrium klorida, juga
dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang
paling memengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen
utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
sebagai bumbu dan pengawet makanan.
Sodium Chlorida atau
Natrium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki
tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada proses perlakuan penyimpanan benih
recalsitran berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya menghambat
proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih recalsitran dapat
terhambat. Dengan kemampuan tingkat osmotik yang tinggi ini maka apabila NaCl
terlarut di dalam air maka air tersebut akan mempunyai nilai atau tingkat
konsentrasi yang tinggi yang dapat mengimbibisi kandungan air (konsentrasi
rendah)/low concentrate yang terdapat di dalam tubuh benih sehingga akan
diperoleh keseimbangan kadar air pada benih tersebut. Hal ini dapat terjadi
karena H2O akan berpindah dari konsentrasi yang rendah ke tempat
yang memiliki konsentrasi yang tinggi. Hal ini merupakan hal yang sangat
menguntungkan bagi benih recalsitran, karena sebagaimana kita ketahui benih
recalsitran yaitu benih yang memiliki tingkat kadar air yang tinggi dan sangat
peka terhadap penurunan kadar air yang rendah. Kadar air yang tinggi
menyebabkan benih recalsitran selalu mengalami perkecambahan dan berjamur
selama masa penyimpanan atau pengiriman ketempat tujuan. Namun dengan perlakuan
konsentrasi sodium chlorida (NaCl) maka hal ini dapat teratasi.
- Asam Cuka
Asam cuka atau asam
asetat (acetic acid) adalah senyawa kimia organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan, selain dapat berfungsi juga
sebagai pengawet bahan makanan. Asam cuka encer merupakan golongan asam lemah
yang paling aman bagi tubuh. Selain dalam makanan, asam asetat encer juga
sering digunakan sebagai pelunak air dalam rumah tangga.
Selain digunakan
dalam industri makanan dan rumah tangga, asam asetat juga digunakan dalam
industri produksi polimer dan berbagai macam serat dan kain, dan industri
obat-obatan. Asam asetat yang digunakan dalam industri makanan haruslah asam
cuka makan. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak berbahaya. Namun
konsumsi asam asetat yang lebih pekat berbahaya bagi manusia maupun hewan. Hal
itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan yang
mematikan pada keasaman darah.
Komposisi utama cuka
terdiri dari asam asetat atau lebih dikenal asam cuka (acetic acid), juga
mengandung asam amino (amino acid), asam organik (organic acid), zat gula
(saccharides), vitamin B1 dan B2. Cuka memiliki beberapa fungsi, antara lain:
membasmi kuman, menghilangkan racun dan bau amis. Ketika membuat ikan asinan,
tambah sedikit cuka akan hindarkan remuk dan busuk. Dalam pengolahan hidangan
seafood mentah seperti oyster dan kepiting laut, menggunakan cuka akan mampu
membasmi kuman dan hilangkan rasa amis dalam 10 menit.
Comments